
Sejarah
Perjalanan panjang organisasi Islam yang berlandaskan Al-Quran dan Hadis sejak tahun 1971.

K.H. Abdul Karim Djamak
Buya K.H. Abdul Karim Djamak adalah pendiri dan Pembina Tunggal Jam'iyyatul Islamiyah (JmI). Beliau memiliki dua kapasitas penting, yaitu sebagai pemangku adat sekaligus tokoh agama (ulama) di Kerinci.
Pada usia 20 tahun (1926), Buya K.H.A. Karim Djamak mendapatkan gelar kehormatan adat:
"Timo Daharo Tunggak Nagari Mandopo Rawang Koto Teluk Tiang Agama Sakti Alam Kerinci"
Beliau wafat di Jakarta pada tanggal 28 April 1996 dalam usia 90 tahun dan dikebumikan di Kerinci. Ajaran Islam berdasarkan Al-Quran dan Hadis yang beliau ajarkan terus diamalkan oleh jemaah JmI hingga saat ini.
Awal Mula Pendirian
Organisasi pengajian Jam'iyyatul Islamiyah (JmI) pertama kali didirikan pada hari Jumat, 12 Maret 1971 bertepatan dengan 14 Muharram 1391 H di Sungai Penuh, Kerinci atas prakarsa Buya K.H. Abdul Karim Djamak bersama Mayor Min Harafat selaku Ketua Sekber Golkar Kabupaten Kerinci.
Pendirian organisasi pengajian ini juga didukung oleh tokoh ulama Kerinci Buya K.H. Amir Usman yang menyadari pentingnya wadah pembinaan dan pengembangan usaha dakwah Islamiyah.
Sejak awal berdiri hingga saat ini, Jam'iyyatul Islamiyah (JmI) merupakan organisasi non-politis yang fokus pada kegiatan dakwah Islam. Organisasi ini mengedepankan ajaran Islam berdasarkan Al-Quran dan Hadis dengan sikap moderat, toleran, dan anti kekerasan.
Sejak didirikan di Kerinci pada tahun 1971, JmI telah berkembang pesat dan menyebar ke berbagai wilayah. Kini Jam'iyyatul Islamiyah (JmI) telah hadir di Indonesia, Malaysia, Singapura, dan berbagai belahan dunia lainnya.
Perjalanan Sejarah
Tonggak-tonggak penting dalam perjalanan Jam'iyyatul Islamiyah (JmI) dari awal pendirian hingga saat ini.
Pendirian Jam'iyyatul Islamiyah
Organisasi pengajian Jam'iyyatul Islamiyah pertama kali didirikan di Sungai Penuh, Kerinci atas prakarsa Buya K.H. Abdul Karim Djamak bersama Mayor Min Harafat selaku Ketua Sekber Golkar Kabupaten Kerinci. Pendirian ini juga didukung oleh tokoh ulama Kerinci Buya K.H. Amir Usman.
Muktamar Luar Biasa I
Dilaksanakan di Sungai Penuh, Kabupaten Kerinci. Muktamar ini menetapkan komposisi dan personalia Dewan Pimpinan Pusat Jam'iyyatul Islamiyah yang berdomisili di Ibu Kota Negara RI, Jakarta. Pada muktamar pertama ini juga ditetapkan Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) Jam'iyyatul Islamiyah.
Wafatnya Pendiri
Buya K.H. Abdul Karim Djamak wafat di Jakarta dalam usia 90 tahun dan dikebumikan di Kerinci. Beliau meninggalkan warisan ajaran Islam berdasarkan Al-Quran dan Hadis yang terus diamalkan oleh jemaah JmI.
Pengesahan Badan Hukum
67 cabang JmI resmi memiliki sertifikat Akta Pendirian dan SK Menkumham RI No. AHU-0002568.AH.01.07 tanggal 20 Maret 2024 yang mengesahkan pendirian Perkumpulan Pengajian Jamiyyatul Islamiyah.
Perkembangan Organisasi
Sejak berdiri pada tahun 1971 hingga saat ini, Jam'iyyatul Islamiyah (JmI) telah menyelenggarakan enam (6) kali Muktamar Luar Biasa (MLB) sebagai forum tertinggi organisasi.
Tahun Berdiri
Provinsi
Cabang Resmi
Negara