Selasa, 9 Desember 2025
Awali 2025, JmI Gelar Webinar Internasional Kupas Hakikat Haji dan Umrah
Berita

Awali 2025, JmI Gelar Webinar Internasional Kupas Hakikat Haji dan Umrah

Minggu, 12 Januari 2025
09:30 WIB
3007 views
Awali 2025, JmI Gelar Webinar Internasional Kupas Hakikat Haji dan Umrah

Narasumber Webinar Internasional (dari kiri atas): DR. K.H. Aswin R. Yusuf, Prof. Dr. der. Soz. Gumilar Rusliwa Somantri, Prof. Dr. H. Muhammad Saiful Akhyar Lubis, M.A., dan Prof. Dr. H. M. Amin Abdullah. 



Setiap tahun, jutaan umat Islam dari berbagai belahan dunia memenuhi panggilan haji ke tanah suci. Di tanah air, antrean haji kian panjang, bahkan ada yang harus menunggu hingga 45 tahun lebih. Lamanya antrean haji berdampak pada makin tingginya animo masyarakat untuk umrah. Menurut catatan APAC Markets Saudi Tourism Authority, Indonesia menjadi negara dengan jemaah umrah terbanyak, yakni hampir 2 juta pada 2024. Pertanyaannya, apakah pelaksanaan haji dan umrah berkorelasi dengan perubahan akhlak?  


Kegelisahan tersebut mengemuka dalam Webinar Internasional Agama Islam yang digelar Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Jam’iyyatul Islamiyah (JmI), Minggu (12/01/2025), melalui aplikasi Zoom Meeting. Webinar ini mengangkat tema To Restore the Essence of Religion by Recognizing the Fundamentals of Hajj and Umrah (Mengembalikan Hakikat Agama dengan Mengenal Hakikat Haji dan Umrah).  


Hadir sebagai narasumber utama, Prof. Dr. der. Soz. Gumilar Rusliwa Somantri (Rektor Universitas Indonesia 2007–2012), Prof. Dr. Muhammad Saiful Akhyar Lubis, M.A. (Guru Besar UIN Sumatera Utara), Prof. Dr. H. M. Amin Abdullah (Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2002–2010), dan Dr. K.H. Aswin R. Yusuf (Pembina JmI), yang memberikan perspektif mendalam mengenai hakikat ibadah haji dan umrah.  


Dalam paparannya, Prof. Gumilar menjelaskan pemahaman tentang Baitullah sebagai pusat spiritual umat Islam. Menurutnya, Baitullah yang terletak di dalam dimensi cahaya tidak dapat diakses oleh penglihatan fisik, melainkan hanya dirasakan melalui mata hati dan iman. “Prosesi haji dan umrah bukan sekadar perjalanan fisik ke Masjidil Haram, melainkan upaya memahami esensi spiritual yang terkandung di dalamnya. Setiap salat di tanah suci adalah momen perjumpaan dengan Sang Khalik yang mengingatkan kita pada tujuan hakiki kehidupan ini,” ungkapnya. 


Prof. Saiful menambahkan, umrah seharusnya tidak dianggap sebagai perjalanan wisata yang diulang-ulang, tetapi panggilan Ilahi. “Setiap individu yang diundang Allah ke tanah suci harus memaknai perjalanan ini sebagai refleksi spiritual. Penting bagi jemaah untuk memahami bahwa ibadah ini bukan sekadar seremonial, melainkan ajang memperdalam penghambaan kepada Allah,” jelasnya. 


Sementara itu, Prof. Dr. Amin Abdullah menyoroti esensi haji dan umrah sebagai penghambaan kepada Tuhan. “Haji dan umrah bukan sekadar ritual, tetapi wujud penghambaan kepada Allah yang termanifestasi dalam akhlak mulia,” ujarnya. Lebih lanjut, ia menegaskan pentingnya pemahaman esensi haji dan umrah sebagai bagian dari komitmen menjalani hidup dengan nilai-nilai luhur agama Islam. 


Dr. K.H. Aswin R. Yusuf mengupas hakikat pelaksanaan haji dan umrah berdasarkan keterangan dalam ayat-ayat Al-Qur’an, seperti QS. Ali Imran ayat 96-97 dan QS. Al-Hajj ayat 26-27. Ia menegaskan seluruh rangkaian pelaksanaan haji dan umrah secara hakikat terkoneksi dengan Baitullah sebagai tempat pembinaan akhlak. 


Webinar ini juga menghadirkan sejumlah guru besar sebagai penanggap, di antaranya Prof. Dr. H. Moh. Hatta, M.A. (Ketua Bidang Dakwah Majelis Ulama Indonesia Sumatera Utara), Prof. Dr. H. Abdul Wahid Maktub (Duta Besar RI untuk Qatar 2003–2007), dan Prof. Dr. H. Muhammad Attamimy, M.Ag. (Guru Besar IAIN Ambon). Mereka memberikan pandangan terkait pentingnya revitalisasi pemahaman ibadah haji dan umrah di tengah perubahan zaman. 


Acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin Buya Drs. H. M. Sajidin Ramli (Anggota Departemen Dakwah DPP JmI). Webinar yang diselenggarakan dua pekan sekali ini selalu menarik perhatian ribuan partisipan dari berbagai negara, mulai dari Malaysia, Singapura, Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Kanada. Kali ini, tidak kurang dari 3.190 partisipan bergabung untuk mendalami makna ibadah haji dan umrah. 


Webinar ini bukan sekadar diskusi akademis, melainkan juga sebuah ajakan reflektif untuk memahami kembali hakikat haji dan umrah. Dengan pendekatan esensial yang kaya, acara ini mengajak umat Islam mengembalikan esensi ibadah haji dan umrah sebagai perjalanan spiritual yang berdampak kepada perubahan akhlak dan perilaku. 

Bagikan Berita Ini