
Suasana Forum Pengkajian Hikmah Akademisi DPD JmI Kalbar yang dihadiri Ketua Umum DPP JmI Prof. Dr. H. Imam Suprayogo, M.A
Pontianak. Udara malam di Pontianak, Senin (20/10/2025), terasa hangat dan bersahabat ketika jemaah mulai berdatangan ke Masjid Al-Hijrah, Kompleks Rumah Melayu. Di antara mereka tampak wajah-wajah antusias menyambut kehadiran tamu kehormatan yang dinanti-nanti. Tamu tersebut tidak lain Prof. Dr. H. Imam Suprayogo, M.A., Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Jam’iyyatul Islamiyah (DPP JmI).
Kehadirannya di Kalimantan Barat sejatinya dalam rangka memenuhi undangan sebagai dosen penguji bagi mahasiswa program doktoral UIN Malang yang berdomisili di Pontianak. Namun, di sela kesibukan akademiknya, Prof. Imam menyempatkan waktu untuk bersilaturahmi dengan jajaran Pengurus DPD JmI Kalimantan Barat dan memberikan tausiah dalam kegiatan “Pengkajian Hikmah Akademisi”, sebuah forum rutin yang digelar setiap Senin malam.
“Beliau hadir dengan penuh kesederhanaan dan semangat silaturahmi. Kami sangat bersyukur bisa berdialog langsung dengan beliau,” ujar Ustaz Baihaqi, Ketua Biro Dakwah DPD JmI Kalimantan Barat.
Acara yang dimulai tepat pukul 20.00 WIB itu dibuka oleh Ketua DPD JmI Kalbar, Prof. Dr. H. Chairil Effendy, M.S., yang mengungkapkan kesyukurannya atas kedatangan Ketua Umum. Ia menuturkan bahwa momentum ini bukan hanya silaturahmi kelembagaan, tetapi juga penguatan nilai-nilai dakwah dan keilmuan. “Kita memanfaatkan kesempatan berharga ini untuk memperkuat silaturahmi, melakukan konsolidasi organisasi, dan sekaligus memperdalam hikmah agama,” ujarnya.
Dalam suasana penuh kebahagiaan, Prof. Imam memulai pengkajian dengan nada lembut namun mendalam. Ia menekankan bahwa salat bukan sebatas gerakan tubuh, tetapi mikraj spiritual menuju Tuhan. “Salat adalah perjalanan rohani seorang hamba menuju Tuhan,” tandasnya. “Kekhusyukan dalam salat bukanlah hasil dari pemahaman intelektual, melainkan lahir dari kesadaran rohani,” imbuhnya penuh makna.
Lebih lanjut, Prof. Imam menegaskan bahwa salah satu tanda seseorang telah merasakan hakikat salat khusyuk adalah kemampuannya menjaga diri dari perbuatan sia-sia. Ia kemudian mengutip Q.S. Al-Baqarah ayat 44 yang mengingatkan jemaah agar tidak pandai menyeru orang lain berbuat kebajikan, padahal dirinya sendiri belum mengamalkan.
Ratusan orang hadir malam itu, terdiri dari para pengurus, akademisi, dan jemaah DPD JmI Kalbar. Mereka larut dalam suasana pengajian yang menyejukkan dan penuh kekeluargaan. Meskipun acara tidak berlangsung lama, kegiatan ini meninggalkan kesan yang mendalam bagi seluruh peserta.