Senin, 8 Desember 2025
Silaturahmi JmI dengan Pengacara Kamal Hisham Jaafar : Dialog Jiwa di Negeri Musim Gugur
Berita

Silaturahmi JmI dengan Pengacara Kamal Hisham Jaafar : Dialog Jiwa di Negeri Musim Gugur

Sabtu, 11 Oktober 2025
03:30 WIB
187 views
Silaturahmi JmI dengan Pengacara Kamal Hisham Jaafar : Dialog Jiwa di Negeri Musim Gugur

Foto bawah (dari kiri): DR. K.H. Aswin R. Yusuf, Tuan Haji Kamal Hisham Jaafar, Prof. Dr. H. M. Amin Abdullah, Prof. Dato’ H. Shushilil Azam bin Shuib, dan Mr. Ahmad Nazirul bin Abd. Majid



London. Kabut tipis musim gugur melingkupi langit London ketika rombongan Jam’iyyatul Islamiyah (JmI) tiba di kawasan Kensington, Sabtu (11/10/2025). Udara dingin menembus lembut ke dalam Ruang Cempaka London Restaurant, tempat pertemuan berlangsung. Di sanalah, di tengah suasana hangat dan akrab, terjalin dialog penuh makna antara para tokoh JmI dan Tuan Haji Kamal Hisham Jaafar, seorang figur publik asal Malaysia.


Tuan Haji Kamal Hisham Jaafar dikenal luas di negaranya sebagai pengacara yang kini menetap di London. Sore itu ia tampil sederhana dan ramah, menyambut para tamunya dengan kehangatan khas Melayu. Dalam percakapan yang mengalir santai, ia berbagi kisah perjalanan hidupnya mulai dari meniti karier hingga pengalaman spiritual di Tanah Suci.


Dengan suara tenang dan nada penuh perenungan, ia menuturkan tentang pencarian makna hidup yang sejati di tengah kesuksesan duniawi. “Saya sudah berhaji, berumrah, bahkan masuk Ka’bah,” katanya perlahan, “tetapi hati masih mencari hakikat nikmat yang sesungguhnya,” keluhnya.


Suasana kemudian berkembang menjadi dialog yang mempertemukan pengalaman spiritual, pemikiran, dan keilmuan dengan para tokoh JmI. Hadir dalam kesempatan itu DR. K.H. Aswin R. Yusuf, (Pembina JmI), Prof. Dr. H. M. Amin Abdullah (Ketua Majelis Guru Besar JmI), dan Prof. Dato’ H. Shushilil Azam bin Shuib (Mantan Director of Education Malaysia). Mereka terlibat dalam ruang refleksi yang mempertemukan spiritualitas dan penghayatan rohani.


Dalam suasana penuh keakraban, Prof. Amin menyoroti bahwa lawatan dakwah dan silaturahmi semacam ini bukan sekadar kunjungan sosial, melainkan juga bagian dari misi JmI untuk memperluas ruang dialog keislaman lintas negara. Ia mengingatkan bahwa kehidupan di tengah masyarakat global memerlukan pemahaman yang lebih mendalam tentang Islam yang beradab, terbuka, dan menyejukkan.


Senada dengan itu, Prof. Shushilil Azam menilai bahwa pertemuan lintas bangsa seperti ini adalah contoh nyata diplomasi spiritual yang menghubungkan dunia intelektual dan dunia batin. Lebih lanjut, ia mengenalkan kiprah JmI yang terus meluaskan dakwah lintas negara dalam semangat membangun jembatan perdamaian dan saling pengertian di antara sesama pemeluk agama.


Kehadiran Mr. Ahmad Nazirul bin Abd. Majid, Atase Pendidikan Majlis Amanah Rakyat (MARA) Malaysia, turut memperkaya percakapan siang itu. Ia menyoroti tantangan umat Islam modern, terutama di kalangan profesional dan akademisi, untuk tetap menjaga keseimbangan antara pencapaian karier dan kebutuhan spiritual.


Dialog yang dimulai dengan sapaan hangat itu perlahan berubah menjadi perbincangan mendalam ketika Pembina JmI menjelaskan tentang hakikat haji dan umrah. Dengan tutur yang lembut dan mendalam, beliau menjelaskan bahwa ibadah haji dan umrah bukan sekadar perjalanan fisik menuju Tanah Suci, melainkan perjalanan batin untuk menemukan kedekatan dengan Allah.


Di pengujung pertemuan, Tuan Kamal menyampaikan rasa terima kasih dan harapannya agar silaturahmi ini dapat berlanjut. Ia menyebut pertemuan ini sebagai pengalaman yang “menyentuh jiwa” karena dari diskusi yang singkat ia menemukan ketenangan yang telah lama dicari. “Dalam penjelasan Ayahanda saya mendapatkan sinar bahwa syariat beragama harus dilengkapi dengan mengetahui juga hakikat salat bahkan dimulai dari wudu,” terangnya. Ia juga mengundang para tokoh JmI untuk berkunjung ke Kuala Lumpur pada kesempatan berikutnya, menyambung kembali percakapan yang terasa belum usai.

Bagikan Berita Ini